Minggu, 29 Maret 2009

Ramalan

Di suatu sore aku jalan – jalan ke toko buku bersama seorang teman. Bukan untuk membeli tapi untuk sekedar baca – baca. Seperti biasa aku mencari buku tentang anak – anak. Aku ambil satu dan mulai membaca di tempat duduk yang tersedia. Lalu temanku mengambil sebuah buku juga. Aku tidak menghiraukannya. Kemudian kami membaca buku masing –masing.

Beberapa saat kemudian temenku mencolekku sambil berkata, “ eh bu,baca ini deh…”katanya sambil menyodorkan bukunya sambil tertawa kecil.
Aku sempat terkejut karena dia ternyata membaca buku tentang ramalan hidup melalui tanggal lahir,garis tangan, bentuk wajah sampai letak tahi lalat.

“apaan sih, percaya ama ramalan?” jawabku.
“tapi ini sesuai ama yang udah aku alami lho, coba baca kalau tanggal lahir kamu seperti apa, sesuai ga?”

Aku mulai tertarik juga, hmmm iseng aja sih bukan untuk percaya.
Tapi kata buku itu, orang yang lahir tanggal 18 januari itu hidupnya dinamis dan penuh perubahan dalam segala hal. Dia akan beralih dari satu profesi ke profesi lainnya. Mempunyai karakter yang kuat dan ambisius, Setia , mandiri dan sabar. Dia akan meraih kesuksesan karena ketekunannya. Pekerjaan yang cocok adalah sebagai enterprenour. Tapi dalam urusan cinta kurang beruntung. “hiks …hiks….hiks…” aku menutup mulutku. Karena aku ingin tertawa keras2 rasanya.

“sesuai kan bu ama dirimu?” Tanya temanku lagi.
“banget……ah itu sih kebetulan aja pas, tapi emang iya ya….aku udah ganti kerjaan berapa kali ya?” kataku.

Mulai dari jadi governess, staf di sebuah butik, jadi buruh pabrik dan sampai akhirnya aku menemukan pekerjaan yang membuatku senang,aku selalu berada diantara anak – anak kecil yang hebat, yang membuatku bersemangat bangun pagi untuk melihat senyum mereka. “Mengajar”, (belum pantas disebut guru) karena kalau guru harus bisa di gugu dan di tiru katanya……he…he…he…aku belum bisa menjadi seperti filosofi itu. Dan sekarang aku memulai pekerjaan baru lagi, mengelola sebuah kursus bahasa Inggris.
Yah penuh perubahan sih memang. Tapi kalau untuk ramalan yang terakhir itu aku tetap berprasangka baik pada Allah. Bukan tidak beruntung, tapi Allah pasti sedang memilihkan yang terbaik untukku.

Dan aku bersyukur, Tuhan memberiku kesempatan untuk selalu belajar memperbaiki diri, memberiku kekuatan untuk bangkit dari setiap kegagalan dan mempertemukan aku dengan orang – orang hebat. Aku mendapatkan asset paling berharga dalam hidupku. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mempercayaiku sepenuhnya, teman – teman yang baik/sholehah yang membimbingku untuk lebih baik. Pekerjaan yang menyenangkan……..

Bagiku kebahagiaan itu bukan tergantung pada siapa diri kita dan apa yang kita miliki, tapi kebahagiaan itu semata – mata tergantung pada apa yang kita pikirkan. Dan kesuksesan dalam hidup itu bukan ketika kita memiliki segalanya, tapi ketika kita bisa bermanfaat untuk orang lain dan membuat mereka bahagia.

I've come to believe that all my past failure and frustrations were actually laying the foundation for the understandings that have created the new level of living I now enjoy.



1 komentar:

  1. aQ jg merasakan hal yang sama thd apa yang ada dalam buku itu. apa yang km akan lakukan stelah buku itu meramal km?

    BalasHapus